TOPIK METRO.COM, MAKASSAR – Alquran raksasa yang berada di Masjid Raya Makassar selalu menjadi pemikat bagi wisatawan religi dan jamaah yang beribadah di masjid yang dibangun sejak 1949 tersebut. "Saya sering salat di masjid ini, dan setiap saat Alquran raksasa ini jadi perhatian jamaah,"Kata Salah Seorang Jamaah.
Alquran raksasa disimpan di dalam boks besar yang terbuat dari perpaduan kayu jati dan kaca. Di sisinya juga terdapat banner bertuliskan data Alquran akbar.
Alquran raksasa itu sendiri berukuran 1 x 1,5 meter persegi dengan bobot 584 kilogram. Sementara dituliskan di banner itu bahwa Alquran pemikat hati jamaah ini adalah karya ulama tanah Jawa, tepatnya dari Yayasan Al Asy'ariah Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah. Adapun KH Ahmad Faqih sebagai penulis utamanya menghabiskan waktu satu tahun untuk proses penulisannya.
Alquran raksasa yang berada di sana merupakan Alquran keenam yang dibuat Yayasan Al Asy'ariah. Al Asy'ariah adalah yayasan yang mengelola berbagai pendidikan formal, termasuk Pondok Pesantren Al Asy'ariah yang terkenal mimiliki penghafal sekaligus penulis kaligrafi. Sedangkan salah satu pendirinya yaitu KH Muntaha al Hafidz merupakan generasi keempat yang mengelola padepokan agama tertua di Wonosobo.
Drs HM Aksa Mahmud, pembina Masjid Raya yang juga pendiri Bosowa Corporation sekaligus Wakil Ketua MPR RI, merupakan sosok yang memesan Alquran yang terdiri atas 605 halaman tersebut. Kertas yang digunakan berkualitas buatan perusahaan kertas Perum Peruri. Sedangkan untuk menuliskan ayat menggunakan tinta yang terbuat dari campuran tinta bak cina dan cairan air teh kental.
Kertas yang digunakan adalah kertas berkualitas buatan perusahaan kertas Perum Peruri. Sedangkan untuk menuliskan ayat menggunakan tinta yang terbuat dari campuran tinta bak cina dan cairan air teh kental.
Di banner data Alquran tertulis bahwa proses penulisan membutuhkan ketekunan dan penghayatan. Selama menulis, penulisannya harus berpuasa dalai atau puasa rutin tanpa sela kecuali hari tasrik. Selain itu, selama menulis harus memiliki wudu yang bertujuan menenangkan hati.
Pengangkutan Alquran raksasa dari Kalibeber-Yogyakarta-Surabaya menggunakan angkutan darat. Kemudian dari Surabaya-Makassar menggunakan kapal. (tm).
Sumber : Okezone