 |
H. Andra Sjafril |
TOPIKMETRO.COM, PEKANBARU - Dengan kondisi darurat asap hingga ispu lebih dari 200, yang dampaknya sudah cenderung membahayakan sekali sebagaimana yang disampaikan KADISKES Provinsi Riau H.Andra Sjafril, SKM, M.kes, kepada wartawan topikmetro saat konfirmasi berita diruang kerjanya pada jumat (4/9/2015). Namun Siapa yang harus kita salahkan apakah masyarakat, pihak perusahaan pengelola lahan atau pengawasan dari instansi terkait, dalam hal ini?.
H. Andra Sjafril, SKM, M. Kes juga menjelaskan bahwa pemerintah bersama dengan DISKES, BPBD, dan Instansi terkait lainnya mengadakan rapat yang saat ini tergabung dalam satgas siaga bencana dan membentuk komite medis bersama dengan spesialis paru.
"Dengan kondisi ini tentu kita harus secara intensif melakukan tindakan mengatasi masalah ini. Dan kami sudah melakukan rapat dengan komite medis bersama instansi terkait, diputuskanlah bahwa harus meliburkan sekolah-sekolah", jelasnya.
Selanjutnya Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengarahkan membentuk Posko-posko di Kecamatan guna menanggulangi masalah penderita penyakit ispa akibat dari bencana asap ini.
Namun saat ditanya sosialisasi penanggulangan terhadap bahaya asap ini kapada masyarakat beliau mengatakan sudah menyarankan untuk menggunakan masker jika keluar rumah.
"Bahaya asap ini sangat mempengaruhi pernafasan kita dan dapat menyebabkan penyakit ispa jadi untuk anak umur 10 tahun kebawah, agar tidak keluar rumah", ucapnya.
"Dan kami dari satgas siaga bencana masih berupaya agar bencana asap dapat diatasi", tutupnya.(tm/gan).