Topikmetro.com - Perubahan mendasar dilakukan Real Madrid. Manajemen memutuskan untuk mengganti Rafael Benitez dengan Zinedine Zidane untuk menduduki kursi pelatih di musim ini.
Terlepas dari alasan Real Madrid menunjuk Zidane sebagai pelatih, menggantikan Benitez, pro dan kontra pun menyeruak.
Pendapat yang pro menilai Zidane memiliki pengalaman yang cukup dan sudah tahu luar dalam tim untuk bisa menukangi Real Madrid.
Catat saja, sejak pensiun sebagai pemain, Zidane langsung bergabung dengan Real Madrid sebagai penasihat khusus tim utama Real Madrid di era Jose Mourinho mulai November 2010.
Zidane juga sempat menjadi direktur olahraga per Juli 2011 sebelum kemudian digeser menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti di Real Madrid.
Dan pada Juni 2014, Zidane secara resmi menduduki jabatan sebagai pelatih dan dipercayakan menangani Real Madrid Castilla, sebelum akhirnya dipromosikan sebagai pelatih tim utama Real Madrid tadi malam.
Namun yang kontra berdalih Zidane merupakan sosok yang luar biasa sebagai pemain, tapi untuk menjadi pelatih, kualitasnya masih diragukan. Belum ada prestasi signifikan yang menjadi kontribusinya selama berkutat bersama Real Madrid dalam enam tahun terakhir. Bagi sebagian pihak, Real Madrid terlalu besar bagi Zidane.
Meski begitu, keputusan sudah diambil dengan Zidane secara resmi menukangi Real Madrid. Yang kemudian muncul pertanyaan adalah, bagaimana Real Madrid mengakhiri kompetisi musim ini ketika Real Madrid ditangani pelatih yang tak memiliki banyak pengalaman, apakah dengan kesuksesan atau malah sebaliknya?