TopikMetro.com, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau kembali terjadi akibat musim kemarau. Hal ini terjadi di Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan Riau, kebakaran tersebut cepat meluas dan tidak dapat terkendali.
Melihat situasi ini Satgas Karhutla Riau di Lanud Roesmin Nurjadin mengerahkan dua helikopter untuk melakukan bom air, supaya kebakaran tidak meluas ke lahan sekitarnya.
"Ada 2 helikopter yang diturunkan yaitu MI-8. Keduanya melakukan operasi pengeboman air setelah ditemukannya titik api di wilayah tersebut," kata Kepala Dinas Operasi Lanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Yani Amirullah, Kamis (9/6/2016) sore.
Yani mengatakan, kebakaran di desa tersebut masih terus meluas sejak pihaknya menerima laporan adanya titik api. Dan hingga sejauh ini, sudah ada sekitar 15 hektar lahan yang dilalap api. Semua area yang terbakar merupakan lahan kosong yang ditumbuhi semak belukar. Saat ini, Petugas gabungan TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah tengah berusaha memadamkan api dan sedikit kewalahan karena cuaca yang cukup panas sekali.
"Para petugas karhutla tersebut harus dibantu melalui jalur udara karena kondisi cuaca yang panas sekali," ucapnya. Seperti dilansir
gemariau.com.
Sementara itu, Komandan Resor Militer 031/WB Brigjen TNI Nurendi yang juga menjabat sebagai Komandan Satgas Karhutla menyatakan, Pemerintah Provinsi Riau memperpanjang status siaga darurat Karhutla hingga 30 November 2016 mendatang.
Perpanjangan status siaga selama lima bulan ini bukan berarti pihaknya tidak mampu menangani bencana kebakaran, melainkan meningkatkan upaya prefentif yang telah dilakukan sejak awal 2016 lalu.
(tm).