 |
Pernikahan-sejenis-di-bali-seperti-sejarah-kaum-nabi-luth |
TOPIK METRO.COM - Guru Besar Psikologi Seksual Universitas Gajah Mada (UGM), Prof Kuncoro prihatin atas praktik pernikahan sejenis yang dilakukan oleh Joe Tully dan Tiko Mulya di Bali.
Menurutnya, praktik tersebut bisa saja menjalar kepada orang-orang yang berperilaku sama dengan pasangan tersebut, jika pemerintah tak segera menindaknya.
“Undang-undang kan sudah melarang, tapi jika itu didiamkan bisa merembet,” katanya kepada media, Sabtu (19/8/2015).
Kuncoro menjelaskan, dalam teori psikologi kecenderungan seseorang untuk melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, dapat dipelajari dari teori "anima animus" yang digagas oleh Carl Gustav Jung.
Menurut Kuncoro, dua istilah itu diciptakan Jung untuk menggambarkan karakteristik dari seks yang berlawanan, yang ada dalam setiap diri laki-laki dan perempuan.
“Anima adalah sifat kewanitaan yang tersembunyi di dalam diri laki-laki, sedangkan animus adalah sifat kelaki-lakian yang tersembunyi dalam diri perempuan,” jelasnya.
Namun demikian, lanjut Kuncoro, perilaku tersebut masih ada di Indonesia lantaran sosialisasi dan juga interaksi dengan orang dengan karakter yang sama terus dilakukan dan cenderung didiamkan oleh negara.
“Adanya organisasi gay itu memfasilitasi mereka untuk berhimpun, kalau mereka berhimpun sosialisasi juga terus terjadi,” tandasnya.(*)