Topikmetro.com, Pekanbaru - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dinilai kurang profesional sebagai pihak yang menanganan permasalahan buruh atau tenaga kerja dengan pengusaha.
Pasalnya, permasalahan buruh yang ditangani Disnaker ini terkesan ada main mata dan kepentingan daripada oknum tertentu. Sehingga, nasib dari pekerja atau buruh masih saja dirugikan. Maka diharapkan ada peningkatan Sumber Daya Manusia yang profesional dari oleh instansi ini.
"Kami dari buruh, selalu dirugikan yang dikarenakan SDM Disnaker tidak profesional. Bahkan tekesan keberpihakan kepada pengusaha dalam menangani permasalahan atau sengketa. Harusnya, instansi ini dengan serius menangani dari pada masalah," ucap Udin salah seorang buruh disela-sela aksi demo pada rabu, 6/1/2016 di Kantor Disnaker Pekanbaru.
Pria ini juga mengatakan, kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan adanya permasalahan ketenagakerjaan yang sedang terjadi saat sekarang. Dan hal ini menjadi bukti tidak profesionalnya kinerja disnaker kota Pekanbaru.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPC FPE SBSI Kota Pekanbaru, Santoso. Bahwa disnaker kota Pekanbaru tidak profesional. Kondisi tersebut dibuktikan dengan disetujuinya PKWT untuk PT Beasco sebagai pemborongnya PT Chevron.
"Kami ini tetap akan menuntut Disnaker Pekanbaru bertanggungjawab perihal PKWT Beasco. Ini keteledoranya dari SDM Disnaker, yang diketahui sebelumnya berjanji akan mencari solusi terbaik dalam masalah kami dan ini tetap akan kami perjuangka", ungkapnya.
Aksi demo yang menurunkan sekitar 200 orang ini, merupakan mantan dari PT Surya Mulia Gita Graha (SMGG) yang merupakan sub kontraktor PT Chevron. Dan aksi ini adalah lanjutan dari aksi yang telah dilakukan di Chevron Rumbai.
Tampak dalam aksi ini pendemo membawa spanduk yang bertuliskan Chevron Telah Sengsarakan Bagi Masyarakat Tempatan, Chevron Peduli.........itu Bohong, Chevron dan Beasco telah Melanggar UU Tenaga Kerja, Kembalikan ini Hak Kami yang Kalian Rampas.(grc).