Topikmetro.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta
Partai Golkar bersikap atas kasus dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta jatah saham ke PT Freeport
Indonesia.
Pasalnya, politikus yang dituduhkan dalam laporan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, adalah Ketua DPR Setya
Novanto, yang juga kader Partai Golkar.
"Kan bagaimanapun Novanto
itu wakil Golkar, ya pasti bahas," kata Jusuf Kalla, yang merupakan
kader senior Golkar saat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sesaat
sebelum bertolak menuju Filipina, Selasa, 17 November 2015.
Dalam
kepengurusan Partai Golkar, Novanto saat ini dipercaya menjabat Wakil
Ketua Umum. Sebelumnya, Novanto juga sempat menjadi Ketua Fraksi Partai
Golkar DPR 2009-2014.
Dari hasil transkrip rekaman yang beredar,
ada tiga nama dalam pembicaraan itu dengan inisial Sn, Ms, dan juga
inisial R. Siapa mereka?
"Ah, kalian pura-pura tidak tahu saja," kata Kalla.
Sebelumnya,
Partai Golkar menyatakan dukungan terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan
(MKD) dalam menyelesaikan kasus anggota DPR yang diduga mencatut nama
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Fraksi Partai Golkar mendukung sejauh itu untuk kebaikan DPR sebagai
institusi yang perlu dijaga marwah dan kehormatannya," kata Sekretaris
Fraksi yang juga Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, dalam
siaran persnya, Selasa, 17 November 2015.
sumber:viva.co.id