Topikmetro.com - Seorang pekerja kantin di sekolah
menengah di Idaho, Amerika Serikat, dipecat karena memberi makan seorang
siswa yang kelaparan.
Dalene Bowden mengatakan, seorang siswa di
Irving Middle School
tak memiliki uang untuk membeli makan siang seharga US$1,70. Alih-alih
mendapat pujian, Bowden malah dipecat atas perbuatannya itu. Pengawas
sekolah merumahkan Bowden pada 15 Desember, lalu memecatnya pada 20
Desember 2015.
Menurut Bowden, ia menawarkan untuk membayarkan harga makan siang
yang diberikannya pada seorang gadis kecil berusia 12 tahun, namun
atasan Bowden membantah cerita tersebut.
"Ini sangat
menghancurkan hati saya. Dan saya menjadi tertuduh. Apa yang bisa anda
lakukan ketika seorang anak mengatakan ia kelaparan, dan ia tak punya
uang untuk membeli makanan? Maka saya berikan nampan dan makanan
untuknya," kata Bowden pada media Idaho, seperti dikutip dari
Foxnews, Kamis, 24 Desember 2015.
Namun
menurut media setempat, pihak berwenang memecat Bowden karena alasan
pencurian dan laporan transaksi yang tak akurat. Kepala polisi Douglas
Howell menyebut itu sebagai persoalan personal, namun tak memberikan
komentar lebih jauh.
Namun ratusan orang mendukung Bowden. Sebuah
petisi digalang untuk mendukung sikap Bowden. Hingga Rabu, 23 Desember
2015, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 38.000 orang.
"Kebijakan
di ruang makan atau kantin harusnya memprioritaskan kebaikan dan
meyakinkan, bahwa seorang anak bisa menerima nutrisi yang cukup sehingga
mereka siap untuk belajar," kata Raushelle Guzman, salah seorang
pendukung petisi. Ia meminta pemerintah daerah mengijinkan Bowden untuk
tetap bekerja.